PENDAHULUAN
oleh Umi Afidah, S. Pd (Guru SMA Batik 1 Ska)
Pandemi Covid 19 yang melanda di hampir seluruh belahan dunia tak terkecuali di Indonesia mengakibatkan beragam permasalahan mulai di bidang kesehatan, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, pemerintahan dan lain – lain. Banyaknya jumlah pasien yang terus bertambah di berbagai wilayah di Indonesia mengakibatkan aktivitas di sosial masyarakat tidak bisa berjalan secara normal. Adanya Pembatasan Staus Berskala Besar dilaksanakan di wilayah yang paling berdampak juga menjadi kendala tersendiri sehingga kehidupan di masyarakat di berbagai sektor juga terkendala. Laporan Badan pusat Statistik (BPS) pada bulan Agustus menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen. Sebelumnya pada kuartal I 2020, BPS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 2.97% turun jauh dari pertumbuhan sebesar 5,02% pada periode yang sama yaitu tahun 2019 lalu.
Kinerja ekonomi yang melemah itu turut pula berdampak pada situasi ketenagakerjaan di masyarakat. Perusahaan yang menyerap banyak tenaga kerja memberlakukan jadwal kerja shift dan digilir dengan konsekuensi ada pengurangan tenaga kerja sehingga menyebabkan terjadinya PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja. Sementara itu kebutuhan setiap orang untuk hidup, makan minum, kebutuhan untuk pendidikan sosial dst juga harus terpenuhi. Pola kehidupan sosial di masyarakat mengalami perubahan akibat dampak tersebut.
Pada awal terjadinya wabah covid 19 di Indonesia pertengahan bulan Maret, dampak yang dirasakan belum terasa, dan seiring berjalannya waktu pandemi belum berakhir sampai sekarang , masyarakat banyak yang mengeluh dan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Berdasar dari latar belakang diatas, kami terinpirasi dari gerakan saling berbagi yang dilakukan di berbagai wilayah.
Di lingkungan tempat penulis tinggal yang berupa kompleks perumahan, diantara tetangga kami ada yang mengalami dampak karena covid 19, misalnya kehilangan pekerjaan, usahanya yang macet, bahkan ada yag mengalami PHK dari tempat kerjanya dan lain – lain. Kami bersama warga pada masa awal pandemi melakukan inisiatif dengan cara pemberian sembako gratis pada warga yang memerlukan. Pada minggu berikutnya kami melakukan gerakan sembako murah bagi warga yang memerlukan dimana harga sembako harga Rp 60.000 dijual dengan harga Rp 30.000. Dana yang digunakan adalah murni dari para donatur warga yang berkenan menyisihkan rejekinya untuk membantu sesama warga. Kegiatan sembako murah berlangsung selama 1,5 bulan sampai lebaran Idul Fitri.
Pada bulan bulan berikutnya dimana masa pandemi belum berahir kami dan warga perumahan mencari solusi yang lain untuk sedikit membantu meringankan beban ekonomi dan sosial terutama di perumhan. Langakah yang kami siapkan adalh dengan mengadakan gerakan CANTHELAN JUM’AT BERKAH GRATIS BERBAGI DI MASA PANDEMI. Kegiatan ini sudah kami lakukan selama dua bulan dan sudah memasuki bulan ke 3 dengan melibatkan donatur dari warga, perumahan, maupun instansi dan perorangan.
HASIL, DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan upaya yang telah kami lakukan yang berguna untuk mengurangi beban ekonomi dan sosial bagi warga mayarakat perumahan, ada beberapa hal yang menarik untuk bisa kami bagikan pada tulisan ini. Pada awalnya chantelan Jum’at berkah gratis kami lakukan dengan modal dan donatur yang sedikit. Canthelan kami buat di satu titik, yaitu di aula perumahan yang biasa digunakn tempat berkumpul warga. Canthelan kami buat dengan tulisan CANTHELAN JUM’AT BERKAH GRATIS, SILAHKAN AMBIL SECUKUPNYA DAN SILAHKAN MEMBERI, BERBAGI DI SAAT PANDEMI, dll. Untuk isi dari canthelan tersebut beragam dari sayuran, bahan pokok, sembako dan lain2.
Seiring berjalannya waktu, sebelum hari Jum’at kami memberitau kepada warga jika ingin ikut berpartisipasi baik menjadi donatur atau menyiapkan segala sesuatu yang hendak diberikan. Jumlah barang yang dibuat canthelan semakin beragam dan berkembang, mulai dari sayuran, buah, bahan pokok, gula teh, beras, telur, minyak, makanan matang, lauk, snack, roti,ubi, tepung, sampai sabun cuci dan handsanitizer. Kami bersyukur semakin banyak yang sadar dan menjadi donatur pelaksanaan canthelan jum’at berkah. Sampai sekarang sudah memasuki bulan ke 3, dan Jum’at depan suah memasuki jum’at ke 10. Alhamdulillah, sudah satu bulan ini kami menambah tempat canthelan yang lain yaitu di gerbang perumahan yang dekat dengan warga yang membutuhkan. Warga sangat senang dan terbantu sehingga tercipta kerukunan yang baik. Kami berharap pelaksanaan terus berlanjut yang sangat bermanfaat bagi warga untuk meringankan beban hidup selama pandemi ini. Semoga pandemi ini segera berhasil, semangat berbagi di saat pandemi.
KESIMPULAN
Canthelan Jum’at berkah sebagai alternatif solusi untuk meringankan beban ekonomi dan warga. Selain itu menciptakan kebersamaan dan kekompakan antar warga untuk selalu hidup rukun damai dan tentram. Solusi ini juga bisa menciptakn rasa saling memiliki, positif thinking dan menciptakn imunitas alami sehingga rasa senang dan sehat tercipta. Semoga yang sedikit dari penukis bisa mengispirasi
1 komentar
Neng Rina, Sunday, 3 Oct 2021
Salah satu dampak dari pandemi banyak nya masyarakat kurang mampu yang mengalami kelaparana, untuk itu berbagi sesama manusia sangat di perlukan agar tidak banyak orang yang mengalami kelaparana.