SEKILAS INFO
22-07-2024
  • 1 tahun yang lalu / Jangan lupa selalu menjalankan protokol kesehatan Covid-19 (5M)
  • 1 tahun yang lalu / Silahkan melakukan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) TA 2024-2025 secara online di https://ppdbsmabatik1.online
20
Aug 2021
0
PANDEMI MELEJITKAN POTENSI DAN PRESTASI

Seluruh sekolah di Indonesia mengalami masa yang luar biasa. Pandemi Covid-19 di Indonesia dimulai sejak pasien pertama yang positif pada 2 Maret 2020. Sampai tanggal 31 Agustus 2020, Indonesia telah melaporkan 174.796 kasus positif, kedua terbanyak di Asia Tenggara setelah Filipina. Sejak saat itu, sekolah merubah system pembelajaran tatap muka menjadi dalam jaringan (daring). Banyak juga kegiatan wisuda, PPDB luring juga pertukaran pelajar dibatalkan sebagai bentuk tanggapan pandemik ini. Banyak sekolah sekedar melaksanakan pembelajaran daring sesuai kemampuan guru serta sarana prasarana yang tersedia saat itu.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang terbiasa dengan proses tatap muka juga terkena imbasnya. Sebagai wujud upaya pengelolaan sekolah di masa pandemic covid-19. Kita memahami dalam indografik SKB 4 Menteri tentang penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa Covid-19 bahwa kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran. Tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial menjadi pertimbangan dalam pemenuhan layanan pendidikan salam masa pandemic Covid-19.

Sekolah swasta sebagai bagian dari lembaga pendidikan yang dikelola masyarakat harus berupaya secara maksimal untuk bersaing dengan sekolah yang lain. Disaat SMA Negeri menerapkan nol biaya pendidikan masyarakat dan penambahan kelas/kuota pembelajaran, sekolah swasta harus mempunyai inovasi untuk memperoleh peserta didik baru. Butuh kerjasama dan kekompakan seluruh civitas akademis dalam perolehan kepercayaan masyarakat luas. Pandemic menjadi tantangan dan peluang bagi sekolah untuk membenahi sarana prasarana dan mainset sekolah maju yang dipercaya masyarakat luas.

Pandemi memunculkan kretivitas masyarakat secara umum. Bentuk kreativitas yang luar biasa, dimulai model masker yang beraneka ragam corak dan jenis, penemuan obat herbal, penyediaan hand sanitizer, cuci tangan portable, pembuatan face shield ataupun penjualan online yang semakin merebak. Di samping memang membuat kondisi keuangan di ranah manapun menurun. Perlunya kreativitas dan inovasi untuk menaklukan kondisi ini.

Manusia terlahir dengan potensinya masing-masing. Setiap orang juga memiliki potensi yang berbeda-beda. Demikian juga guru dan siswa juga mempunyai potensi diri. Potensi guru bisa berujud keilmuan, teknologi, social serta spiritual. Melalui penguasaan materi yang mumpuni, pemahaman terhadap peserta didik secara detail, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme menjadi kompetensi bagi seorang guru. Tinggal bagaimana seorang guru melejitkan potensinya untuk menjadikan prestasi bagi dirinya. Prestasi media pembelajaran, prestasi hasil nilai pembelajaran, prestasi karya ilmiah, prestasi penelitian pendidikan atau prestasi pembimbingan menjadi pilihan. Jangan menyalahkan kondisi dan lingkungan bilamana belum berprestasi.

Peran orangtua dan guru untuk menemukan, membimbing dan menjadikan prestasi siswa. Bisa prestasi akademik maupun non akademik. Oleh karena itu, para orangtua dan siswa mempunyai lebih banyak waktu untuk sharing dan berdiskusi di saat pandemi ini untuk menemukan dan melejitkan potensi siswa agar menjadi prestasinya. Longgarnya waktu di rumah, harus dijadikan momentum para siswa mempunyai berprestasi.

Mengutip Jaya Setiabudi di buku The Power of kepepet bahwa manusia telah diciptakan dengan potensi luar biasa, di luar apa yang kita pikirkan. Hanya saja potensi tersebut seringkali keluar pada saat kondisi terdesak. Kondisi pandemi yang mengubah pola hidup manusia harus dijadikan momentum untuk melejitkan potensi dan prestasinya. Banyak kisah dimana seseorang yang dipenjara politik, tetapi malah berkarya membuat buku tafsir Al Quran atau motivasi lain saat posisi sebagai narapidana. Juga banyak siswa berprestasi baik FLS2N, KSN, Debat, KIR dan lain sebagainya tetap berprestasi meskipun seleksi secara daring.

Oleh karena itu, marilah bersama-sama menjadi momentum pandemic sebagai titik tolak pengembangan potensi dan prestasi. Jangan sampai menjadi generasi rebahan yang terdiam tanpa banyak aktivitas pendidikan, yang akhirnya malah menjadi tidak banyak berguna di lingkungannya. Ada yang punya prestasi, kenapa kita tidak. Sesama manusia dengan berbagai kelebihan dan kekurangan, tetapi yang pasti kitapun bisa berprestasi. Yang membedakan adalah motivasi berprestasi. Semangat berprestasi demi masa depan kita dan negara Indonesia.

Kadang seseorang mampu menunjukkan prestasinya bilamana kondisi terpaksa.

Data Sekolah

SMA BATIK 1 SURAKARTA

NPSN : 20327935

JL. SLAMET RIYADI 445 SURAKARTA
KEC. LAWEYAN
KAB. KOTA SURAKARTA
PROV. JAWA TENGAH
KODE POS 57146